Shena Malsiana baru saja dikabarkan meninggal dunia. Penyanyi dan penyiar radio jebolan X Factor ini baru berusia 32 tahun. Shena meninggal akibat penyakit lupus, yang kemudian menyebabkan gagal ginjal.
Lupus adalah kondisi autoimun, penyakit yang disebabkan oleh disfungsi sistem imun. Nama lengkap medis untuk penyakit ini adalah systemic erythematosus lupus, atau SLE. Lupus mempengaruhi banyak orang, tapi jauh lebih banyak terjadi pada wanita.
Fakta bahwa lupus lebih banyak terjadi pada wanita, seperti yang terjadi pada Shena Malsiana, bukanlah sesuatu yang unik hanya pada lupus. Banyak penyakit autoimun yang lebih umum terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. Kenapa? Terus baca ke bawah ya, Bae!
Dialami oleh Shena Malsiana, Kenapa Lupus Lebih Umum Terjadi pada Wanita?
Walau semua orang berkemungkinan terkena lupus, 90 persen penderita lupus adalah perempuan. Melansir Health Digest, karena lupus sering terdiagnosis selama tahun produktivitas wanita, para peneliti mencari tau apakah hormon memiliki peranan tentang kenapa penyakit ini berkembang lebih umum pada wanita, menurut University of Washington Medicina. Review tahun 2014 dalam Nature Reviews Rheumatology menyiratkan bahwa estrogen mempengaruhi bagian penting tertentu pada sistem imun. Di sisi lain, progesteron menetralkan efek estrogen pada beberapa jalur sistem imun ini. Temuan ini menyimpulkan bahwa keseimbangan antara estrogen dan progesteron dalam tubuh bisa menentukan apakah lupus berkembang atau tidak.
Prevalensi apakah seorang wanita bisa menderita lupus juga dipengaruhi oleh kromosom X ekstra. Satu studi tahun 2018 dalam Science Immunology menemukan bahwa walaupun cadangan kromosom X jadi tidak aktif dalam aktivitas sel, mereka masih membuat protein TLR7. Protein ini biasanya diidentifikasi sebagai ancaman terhadap sistem imun. Namun, kelebihan TLR7 bisa jadi memicu masalah autoimun seperti lupus.
Penyakit lupus paling umum terjadi pada wanita usia 15-44 tahun atau pada tahun-tahun mereka bisa memiliki keturunan. Menderita lupus meningkatkan risiko kamu terhadap berbagai masalah kesehatan. Lupus juga bisa memunculkan masalah kesehatan lebih cepat dalam siklus kehidupan seorang wanita dibanding wanita lain yang tidak memiliki lupus.
Apa Penyebab Penyakit Lupus?
Sampai saat ini para peneliti masih mempelajari apa sebenarnya yang menyebabkan penyakit lupus. Yang kita sejauh ini, lupus bukanlah penyakit yang bisa ditularkan dari orang lain. Gen memainkan peranan penting tapi bukan alasan satu-satunya seseorang menderita lupus. Bahkan seseorang yang satu atau lebih gennya diasosiasikan dengan lupus hanya memiliki kemungkinan kecil untuk benar-benar terserang penyakit ini.
Para peneliti mempelajari beberapa kemungkinan penyebab seperti:
- Lingkungan. Sinar matahari, stres, merokok, pengobatan tertentu, dan virus bisa memicu gejala pada orang-orang yang berkemungkinan terkena lupus berdasarkan gen mereka.
- Hormon, seperti estrogen. Lupus lebih sering terjadi pada wanita usia produktif karena pada periode ini kadar estrogen sedang tinggi-tingginya.
- Memiliki masalah sistem imun
Mengapa Penyakit Lupus Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?
Shena Malsiana meninggalkan akibat gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit lupus. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Seperti yang Beyond jelaskan sebelumnya, lupus adalah penyakit autoimun, kondisi disfungsi ketika sistem imun tubuh menyerang sel dan tubuh kita sendiri. Penyakit ginjal yang disebabkan oleh lupus bisa jadi semakin buruk seiring waktu dan berujung pada gagal ginjal. Ketika ginjal kamu tidak lagi berfungsi atau gagal, kamu akan membutuhkan dialisis atau cuci darah atau transplan ginjal untuk mempertahankan kesehatan.
Untuk mencegah situasi fatal sampai terjadi seperti yang dialami Shena Malsiana, tentu perlu dilakukan diagnosis sedini mungkin. Sayangnya, lupus memiliki nama lain, yaitu Penyakit Seribu Wajah.
Gejala lupus tidak bisa ditentukan secara pasti pada tahap awal, dan sering menyerupai berbagai penyakit lain. Ini membuat lupus sulit didiagnosa dan “menghadiahinya” julukan Seribu Wajah.
Gejala Umum Penyakit Lupus
Walau gejala penyakit ini sulit terditeksi secara pasti, karena mirip dengan penyakit lain, ada tiga gejala umum yang dialami oleh penderita lupus:
1. Nyeri Sendi
Penderita lupus umumnya merasakan nyeri pada persendian, biasanya tangan dan kaki. Rasa nyeri ini juga bisa berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lain.
2. Muncul Ruam pada Kulit
Penderita lupus biasanya akan memiliki ruam kupu-kupu, yaitu ruam yang menyerupai bentuk kupu-kupu dan menyebar pada pipi dan batang hidung. Ruam ini juga bisa muncul pada tangan.
3. Gampang Capek
Rasa lelah yang nggak pulih-pulih juga salah satu gejala lupus. Rasa lelah ini muncul hanya setelah melakukan pekerjaan ringan atau sederhana.
Penyakit lupus tidak bisa disembuhkan, tapi kondisinya bisa dikontrol untuk mencegah komplikasi berlebih.
Jadi Bae, pastikan kamu selalu perhatikan kondisi tubuh dan selalu sensitif setiap perubahan yang mungkin terjadi, terutama pada kelompok risiko: wanita usia produktif. Jangan sungkan untuk melakukan medical check-up dua kali dalam setahun, ya!
Untuk tau berbagai info menarik dan penting lainnya seputar kesehatan tubuh, kulit sampai rambut, ikuti terus Beyond Aesthetic, ya! Kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik seputar gaya hidup sehat dan tren kecantikan.
Jangan lupa juga follow Instagram Beyond Aesthetic biar nggak ketinggalan berbagai info dan tren seputar beauty & wellness.