fbpx

Selenium Sulfide dalam Sampo Anti Ketombe, Bisa Merusak Rambut?

selenium sulfide

Selenium sulfide banyak digunakan dalam produk anti-ketombe, tapi apa iya benar-benar aman?

Menurut satu studi yang diterbitkan dalam International Journal of Trichology, sekitar 50% dari populasi dunia memiliki masalah ketombe, yang menyebabkan kulit kepala gatal dan menyerpih. Kulit kering atau berminyak, jamur yang seperti ragi, dan memiliki reaksi alergi terhadap beberapa produk perawatan rambut adalah beberapa penyebab ketombe, menurut Mayo Clinic. Dan, walaupun ketombe tidak secara langsung menyebabkan rambut rontok, kondisi ini sangat mengganggu dan mempengaruhi penampilan. 

Untuk perawatannya sendiri, sekarang sudah banyak produk perawatan rambut yang secara khusus dirancang untuk mengatasi kulit kepala yang menyerpih atau mengelupas. Sampo dengan kandungan Selenium sulfide adalah salah satunya. Menurut MedlinePlus, dilansir dari Glam.com, selenium sulfide adalah komponen anti-infektif yang bisa secara efektif mengurangi gatal dan pengelupasan atau penyerpihan kulit kepala. Bahan ini juga bisa menyingkirkan serpihan kering yang biasa kita kenal sebagai ketombe. Jadi wajar kalau bahan ini banyak ditemukan dalam sampo anti-ketombe.

Walaupun bahan ini cukup efektif mengontrol sindrom ketombe dan membuat kulit kepala lebih sehat, bahan ini bukannya tanpa efek samping. Untuk amannya, penting untuk mengetahui apa yang bisa terjadi pada rambut dan kulit kepalamu akibat penggunaan selenium sulfide yang tidak tepat. 

Efek Samping dari Selenium Sulfide

Efek Samping dari Selenium Sulfida

Menurut Medicover Hospitals, beberapa efek samping selenium sulfide yang cukup umum terjadi termasuk rambut yang jadi berminyak atau malah kering, perubahan warna rambut, iritasi pada kulit kepala, dan iritasi kulit. Dan dalam situasi yang lebih buruk, bahan ini bisa menyebabkan rambut rontok. 

“Selenium sulfide bisa mengiritasi, menimbulkan inflamasi dan dehidrasi pada kulit kepala yang tidak berketombe. Bahan ini bisa mengganggu fungsi regular folikel dan kulit kepala pada normalnya,” jelas Bridgette Hills, seorang trichologist bersertifikat dan pendiri dari Root Cause Analysis, kepada Byrdie. 

Menyetujui pernyataan di atas, spesialis rambut rontok dan restorasinya, William Yates menjelaskan bahwa selenium sulfide bisa menyebabkan kulit kepala menjadi sangat-sangat kering dan meningkatkan resiko rambut rapuh, yang sebenarnya merupakan salah satu bentuk rambut rontok. Kulit kepala kita memiliki microbiome, sedangkan bahan anti ketombe ini memiliki efek antimicrobial. Penggunaan dalam jangka panjang bisa mengganggu microbiome tadi dan memperburuk kondisi rambut, jelas ahli trikologi Helen Reavey. 

Berbagai efek samping ini biasanya bisa menghilang dengan sendirinya seiring tubuhmu jadi terbiasa dengan dosisnya. Jika kamu mulai merasa rambut jadi rontok setelah menggunakannya, berhenti menggunakannya dan rambut bisa tumbuh kembali. Namun, kamu perlu mencari bantuan profesional jika kondisi ini terus terjadi. Cara terbaik untuk meminimalisir efek samping bahan ini adalah dengan berkonsultasi dengan dermatologist sebelum menggunakannya, terutama jika kamu punya riwayat iritasi kulit atau sedang menjalani pengobatan tertentu.

“Gunakan bahan ini secara berkala,” Yates memperingatkan. Ketika digunakan secara berlebihan, selenium sulfide cenderung menjadi pengganggu dibanding pembantu.

Cara Menggunakan Selenium Sulfide yang Benar

Cara Menggunakan Selenium Sulfida

Menurut DermNet, berbagai produk yang mengandung selenium sulfide dengan dosis rendah banyak dijual secara bebas, sedangkan produk yang formulanya lebih besar–sekitar 2,5%–hanya bisa didapatkan menggunakan resep dokter. Sampo seperti Selsun atau Head and Shoulders Intensive Treatment adalah beberapa merek yang menggunakan formula ini. 

Untuk penggunaan yang benar, pertama-tama basahi dulu kulit kepala dan rambut menggunakan air hangat. Lalu, aplikasikan satu atau dua sendok teh sampo dengan kandungan selenium sulfide ke kulit kepala. Brigette Hill menyarankan agar kamu hanya menggunakan sampo ini ketika berketombe.

Setelah mengaplikasikannya ke kulit kepala, diamkan selama dua sampai tiga menit sebelum dibasuh. Ulangi langkah ini untuk pencucian kedua. 

Jangan lupa, salah satu efek samping kandungan ini adalah bisa merubah warna rambut, jadi pastikan kamu benar-benar mencuci bersih produk ini setelah digunakan. Setelah selesai, jangan lupa juga untuk mencuci tangan dan kuku secara menyeluruh. 

Jika kamu menggunakan sampo dengan kandungan 2,5% bahan ini, gunakan berdasarkan petunjuk dokter. Jika produkmu memiliki kandungan 1%, aplikasikan dua kali dalam satu minggu selama dua minggu. Jika simtom ketombemu tidak membaik setelah menggunakan sampo anti ketombe, cari bantuan dokter kulit atau ahli trikologi untuk diagnosis yang lebih akurat. 

Setelah mengetahui efek samping dan cara penggunaan selenium sulfide yang benar, sudah lebih paham dong, cara lebih baik untuk menjaga kesehatan rambut. Untuk baca berbagai informasi menarik lainnya seputar kesehatan kulit, skincare, makeup, dan perawatan estetika medis, simak selalu Beyond Aesthetic.

Follow juga Instagram Beyond Aesthetic untuk mengetahui info terbaru seputar pameran kecantikan dan trend terkini.

 

Share this to: