fbpx

“Maaf Lahir Batin”: Wajib Baca, 3 Manfaat Memaafkan untuk Jiwa dan Raga

manfaat memaafkan

“Mohon maaf lahir batin, ya…” kalimat ini sering sekali diucapkan saat Lebaran. Namun, berapa persen dari kita yang benar-benar menerapkannya. Memaafkan seseorang dan merelakan amarah yang kita pendam punya banyak keuntungannya bagi kesehatan, lho. Cari tahu lebih lanjut, yuk, manfaat memaafkan bagi tubuh dan mental. 

Satu yang perlu diingat, memaafkan selalu lebih mudah untuk diucapkan dibanding dilakukan.

Tantangan untuk Benar-Benar Bisa Memaafkan

Untuk beberapa alasan, memaafkan bisa jadi sesuatu yang sangat menantang. Bahkan kadang, memaafkan bisa rancu dengan memasrahkan. Sedikit orang yang bisa membedakan antara menerima perlakuan buruk seseorang dan menerima bahwa hal itu terjadi. Memaafkan bisa menjadi sulit karena kedua hal tadi sulit dibedakan. 

Belum lagi, kadang kita merasa orang yang telah menyakiti kita tidak layak mendapatkan maaf. Kita bisa jadi merasa kalau kita meloloskan mereka dari “hukuman” yang seharusnya mereka dapatkan. Hal ini wajar, tapi sangat penting untuk diingat bahwa memaafkan seseorang mengizinkan kita untuk merelakan koneksi yang kita miliki dengan orang yang telah menyakiti kita dan melangkah maju–dengan atau tanpa mereka. 

Namun kamu perlu ingat, manfaat memaafkan sebenarnya lebih banyak bagi mereka yang memberi maaf dibanding mereka yang diberi maaf. 

Pada akhirnya, memaafkan bisa jadi sangat sulit karena sulit bagi kita untuk merelakan apa yang telah terjadi. Memaafkan seseorang yang sudah memperlakukan kita dengan buruk sangat sulit ketika kita berat untuk menghilangkan amarah atau sakit hati akibat hal tersebut. Ditambah dengan pergolakan emosi di dalam hati yang juga berperan dalam berlaku untuk tidak memaafkan.

Pentingnya Memaafkan dan Manfaatnya

Pentingnya Memaafkan dan Manfaatnya

Memaafkan baik bagi mental si pemberi maaf. Hal ini diperkuat dengan salah satu studi yang dilakukan pada tahun 2016, yang diterbitkan dalam Annals of Behavioral Medicine adalah yang pertama kali menghubungkan antara memaafkan dengan berkurangnya stres dan kondisi kesehatan mental yang lebih baik. 

Riset lain di tahun 2017 menunjukkan bahwa “kondisi” memaafkan menghasilkan berkurangnya dampak negatif, memicu lebih banyak emosi positif, dan mendorong terciptanya hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Kondisi ini juga membuat seseorang bisa mengalami pertumbuhan spiritual yang lebih baik, bahkan mereka bisa menemukan tujuan hidup yang lebih jelas yang disertai dengan rasa pemberdayaan pribadi yang lebih tinggi. 

Menurut Everett L. Worthington Jr., PhD, Profesor Commonwealth Emeritus di Virginia Commonwealth University di Richmond, yang riset psikologinya mengambil fokus tentang memaafkan, cara seseorang mencapai kondisi memaafkan berbeda-beda, tapi biasanya bisa dibagi menjadi dua kategori: memaafkan secara logika dan memaafkan secara emosi. 

“Kamu bisa mengalami perubahan pada emosimu, dan kemudian memutuskan untuk memaafkan. Atau kamu bisa memutuskan untuk memaafkan terlebih dahulu dan kemudian mengalami perubahan emosi,” ujar Dr. Worthington kepada Everyday Health

Karena hubungan kita dengan sesama sangatlah berkaitan dengan kesehatan, kemampuan untuk memaafkan dan berkomunikasi dengan mereka yang sudah kita maafkan, akan memberi manfaat bagi kesehatan. Worthington mengatakan: “Kesehatan mental berhubungan secara langsung dengan kesehatan fisik.”

Tiga Manfaat Memaafkan Kesehatan bagi Tubuh dan Mental

Tiga Manfaat Memaafkan Kesehatan bagi Tubuh dan Mental

Ada tiga manfaat memaafkan yang telah dibuktikan dengan hasil riset bagi kesehatan:

1. Memaafkan Bantu Kamu Mengelola Stres

Ketika kamu tidak bisa memaafkan, kamu akan memendam rasa marah, benci dan stres, yang telah dibuktikan oleh riset akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. 

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine tahun 2016 menemukan, tanpa memperdulikan usia, orang-orang yang bisa memaafkan akan mengalami penurunan stres. 

“Walaupun memaafkan bukan satu-satunya strategi, cara ini adalah respons yang lebih efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan” tulis penulis studi. 

Hormon penyebab stres, kortisol, memiliki beberapa efek negatif pada sistem tubuh. Kortisol yang melonjak naik bisa menurunkan porsi ukuran di otak, termasuk hippocampus, yang bertanggung jawab menyimpan memori, ujar Worthington. Jadi ketika hormon kortisol akibat stres menumpuk, hal ini bisa mempengaruhi ingatan. 

Kortisol juga bisa mengacaukan tubuh. Hormon ini mempengaruhi sistem imun pada tingkatan selular. Yang artinya mereka bisa merusak bagian tubuh yang tersentuh oleh sistem imun secara luas, dengan cara yang tak terduga. “Hormon ini bisa mengacaukan segala hal, mulai dari sistem reproduksi dan seksual sampai ke sistem gastrointestinal, dan juga kemampuan kamu untuk melawan penyakit dan rasa lelah,” jelas Worthington. 

2. Memaafkan Bisa Membuat Jantung Lebih Sehat

Dendam bisa membuat kamu sakit hati. Emosi ini juga bisa menyakiti jantung, terutama ketika hal ini melibatkan amarah. Menurut American Health Association, tingkat kemarahan yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Hal ini terutama berlaku untuk pria paruh baya. 

Harvard School of Public Health menemukan, pria memiliki risiko lima kali lipat terkena serangan jantung dan tiga kali lipat mengalami stroke setelah mengalami ledakan amarah. 

Jadi, belajar tarik napas, tenangkan emosi, dan pikirkan manfaat memaafkan bagi tubuh. 

3. Memaafkan Bisa Menurunkan Tekanan Darah

Ketika kamu marah, tekanan darahmu bisa melesat naik. Kalau kamu terus-terusan marah atau kesal atau memendam dendam, tekanan darahmu akan terus tinggi, dan sulit turun lagi. 

Nggak heran para penderita darah tinggi sering diminta untuk menjaga emosi mereka dan menjauhkan diri dari situasi yang tidak kondusif.

Namun, ketika kamu bisa belajar memaafkan dan merelakan amarah yang kamu pendam, akan lebih mudah untuk menstabilkan tekanan darah. 

Jadi ketika kamu tiba-tiba teringat seseorang yang membuat kamu marah, atau kejadian yang tidak mengenakkan akibat seseorang, coba fokus pada dirimu sendiri. Tidak ada yang lebih penting dibanding tubuh kita sendiri. Memutuskan memaafkan seseorang bukan karena kita lemah, tapi karena kita lebih mencintai diri sendiri dibandingkan dengan orang yang sudah menyakiti kita. 

4. Memaafkan Bisa Buat Tidur Lebih Nyenyak

Pernah nggak sih kamu mengalami, saat akan tidur di malam hari tiba-tiba ingat kejadian lima tahun yang lalu saat kamu di-bully, atau ingat ketika pacar kamu terpergok selingkuh. Setelah itu kamu pasti jadi kesal, marah, nggak bisa tidur. Padahal mungkin urusannya sudah selesai.

Ini salah satu bukti bahwa menyimpan dendam atau amarah, bisa ganggu tidur kamu. Jadi kalau kamu ingin tidur nyenyak dan punya kualitas tidur yang baik, cobalah untuk memaafkan.

Seperti yang sudah ditulis di atas, manfaat memaafkan selalu lebih besar bagi kita yang memaafkan dibanding mereka yang kita maafkan. 

The art of letting go, ini adalah salah satu “seni” yang wajib sekali kamu pelajari untuk mendapatkan kesehatan tubuh dan ketenangan mental. 

Jadi lebaran kali ini, jangan cuma ucapkan “Maaf lahir batin, ya…” tapi belajar untuk benar-benar memaafkan orang-orang yang bilang hal ini ke kamu. Baik itu teman yang hobinya body shaming, bos yang kebiasaannya memberi tugas baru lima menit sebelum jam pulang atau rekan kerja yang “nggak sengaja” menumpahkan kopi ke laptopmu. Pokoknya semua orang, deh. 

Mari rayakan Lebaran dengan kembali ke yang fitri, yuk bersihkan hati dan memori. Manfaat memaafkan, pastikan kamu dapat semuanya.

Masih ingin baca info lainnya seputar kesehatan tubuh, fisik, dan mental? Atau mau tahu berita terbaru seputar skincare dan makeup, baca terus Beyond Aesthetic ya.

Share this to: