Kutek gel sangatlah populer, mengalahkan kutek konvensional yang dianggap tidak cukup awet dan kurang bisa dibuat sekreatif atau semenarik mungkin. Nggak heran kutek jenis ini jadi favorit banyak beauty enthusiast. Namun baru-baru ini, satu studi menemukan, penggunaan kutek gel menimbulkan risiko kanker kulit.
Hal ini terkait pemakaiannya. Untuk membuat kutek gel mengeras dibutuhkan paparan sinar ultraviolet (UV). Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan risiko kanker kulit pada tangan, kutikula, dan kuku yang secara rutin terpapar sinar UV yang bisa jadi lebih tinggi dari matahari.
Dan satu studi baru yang diterbitkan dalam Nature Communications bulan Januari lalu, menemukan bahwa radiasi yang terpancar dari sinar UV pengering cat kuku bisa merusak DNA dan menyebabkan terjadinya mutasi pada sel tubuh manusia.
Lampu LED Juga Memancarkan Sinar UV
Beberapa salon menggunakan lampu UV untuk mengeraskan cat kuku. Salon lainnya menggunakan lampu LED. Banyak orang yang berpikir bahwa lampu LED ini tidak memiliki dampak yang sama seperti lampu UV, tapi ini ternyata adalah misinformasi, menurut dr. Chris Adigun, dermatologist di Chapel Hill, North Carolina, AS, dilansir dari Today.com.
Dokter Adigun memiliki spesialisasi pada gangguan kuku dan banyak memberikan kontribusi pada peraturan keamanan kutek gel di American Academy of Dermatology.
“Kutek gel sangatlah populer. Mereka berhasil melontarkan industri salon kuku ke tingkatan selanjutnya,” ujar Adigun kepada Today.com.
“Gel, pada dasarnya, membutuhkan paparan UVA untuk berpolimer. Jadi, jika tidak ada UVA, tidak ada gel manikur.”
Dan disinilah muncul kekhawatirannya: Sinar UVA adalah rentang panjang gelombang paling mutagenik dari spektrum UV. Gelombang ini mempenetrasi kulit lebih dalam dibanding sinar UVB, dan memainkan peran pada perkembangan kanker kulit dan penuaan dini pada kulit, seperti kemunculan kerut dan bintik hitam.
Untuk mengeraskan cat kuku gel, tangan perlu ditempatkan di bawah lampu yang memancarkan sinar UVA selama setidaknya 30 detik sampai beberapa menit, tergantung jenis alat yang digunakan. Lampu LED membutuhkan waktu yang lebih singkat, tapi ini karena sinar UVA yang dipancarkan lebih intens dibanding lampu UV biasa atau bahkan dibanding cahaya matahari, menurut dr. Adigun. Sinar dari lampu LED ini sangatlah kuat sampai tidak bisa dibandingkan dengan paparan sinar UV saat kita berada di luar ruangan.
Mungkinkan Beberapa Menit Saja di Bawah Lampu UV Tingkatkan Risiko Kanker Kulit?
“Secara teori bisa, karena kita tau bahwa paparan sinar UVA bisa meningkatkan risiko kanker kulit, dan kamu harus menggunakan sinar UVA untuk mengeraskan manikur gel,” jelas dr. Adigun, menambahkan bahwa kekhawatiran terkait kutek gel ini akan meningkat seiring waktu. Ini karena orang-orang melakukannya secara rutin, bahkan ada yang setiap dua minggu sekali.
“Namun apakah kita sebenarnya sudah membuktikan hal ini? Apakah kita sudah memiliki bukti terkait sebab akibat ini? Belum.”
Studi bulan Januari 2023 lalu di Nature Communications memberikan penyebab kekhawatiran baru. Para peneliti di University of California San Diego menggunakan tiga lini sel berbeda–dari manusia dan tikus–dan memaparkannya pada pengering cat kuku gel. Kematian sel, kerusakan dan mutasi pada DNA terlihat setelah paparan akut (dua sesi selama 20 menit dalam satu hari) dan paparan kronis (20 menit per hari selama tiga hari), jelas para peneliti.
Maria Zhivagui, sarjana S3 dan penulis studi ini, ia tidak lagi menggunakan gel manikur setelah melihat hasil penelitian ini.
“Saya mulai menggunakan manikur gel secara berkala selama beberapa tahun,” ujarnya. “Begitu saya melihat dampak dari radiasi yang terpancar dari pengering cat kuku gel terhadap kematian sel dan bahwa alat ini bisa membuat sel bermutasi hanya setelah sesi selama 20 menit, saya terkejut. Dan menurut saya hal ini sangat mengkhawatirkan dan saya memutuskan untuk tak lagi menggunakannya.”
Bagaimana Cara Melindungi Diri?
Dokter Adigun menegaskan, ia tidaklah anti cat kuku gel, dan bahwa kita masih bisa menggunakan kutek ini selama kulit terlindungi.
Cara terbaik adalah untuk menutupi tangan dan kuku menggunakan kain yang memiliki rating UPF (ultraviolet protection factor). Kain ini bisa berbentuk sarung tangan yang ujungnya dipotong, baju atau syal, jelas dr. Adigun.
American Academy of Dermatology juga merekomendasikan penggunaan sunscreen dengan broad spectrum dan SPF di atas 30 di tangan sebelum menggunakan manikur gel. Dokter Adigun sendiri lebih memilih menutupinya dengan kain dibanding penggunaan sunscreen, karena masih belum jelas seefektif apa sunscreen bisa memblokir sinar UVA yang intens dari lampu.
Adigun juga menyarankan untuk mempertimbangkan cat kuku konvensional dan hanya menggunakan cat kuku gel pada momen special saja. Ia juga menyarankan untuk mengistirahatkan kuku setiap dua bulan sekali agar kamu bisa melihat kondisi alami kuku dan melihat apakah ada ketidakabnormalan, seperti garis vertikal gelap, yang bisa jadi gejala melanoma, kemerahan atau inflamasi.
Jangan lupa juga untuk mengecek area di bawah kuku untuk memastikannya tidak terpisah dari buku jari.
Kamu juga bisa beralih ke stiker kuku yang tidak memerlukan sinar UV.
Jadi, jaga kesehatan kuku dan kulitmu dengan berhati-hati saat menggunakan kutek gel, ya. Untuk informasi lainnya seputar kesehatan, kecantikan, dan perawatan estetika, simak terus Beyond Aesthetic.
Cek juga Instagram Beyond Aesthetic untuk mendapatkan info terkini seputar skincare, makeup, diet, dan tren lainnya.