fbpx

From Inside Out Jadi Dokter Estetik Ideal Versi Dokter Stiven Eli

From Inside Out, Jadi Dokter Estetik Ideal Versi Dokter Stiven Eli

5 Min Read

Dokter Stiven Eli kini menjabat sebagai CEO sekaligus Head Doctor di klinik estetika Derma Express. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang ini, hanya membutuhkan waktu 7 tahun mengembangkan karirnya di dunia estetik medis Indonesia dan kini memimpin hampir 70 dokter. 

Mengutip website aptosmethods.com, dr. Stiven Eli memiliki advance skill and knowledge terutama di bidang thread lifts, filler, dan botox. Dan, sebelum menjadi CEO Derma Express, dr. Stiven bekerja sebagai dokter estetik di Dermaster Clinic, dan langsung diangkat sebagai head of in house doctor di tahun ke-2 masa kerjanya. 

Dokter Stiven Eli juga berhasil mengembangkan Derma Express, klinik estetika yang menyasar pekerja dan kalangan milenial dengan harga yang lebih terjangkau. Derma Express tumbuh dengan pesat hanya dalam waktu dua tahun dan kini telah memiliki 8 cabang di Pulau Jawa dan Sumatra. 

Melihat sepak terjangnya, Official APTOS Trainer ini memiliki jurusnya sendiri untuk bagaimana “mendidik” dokter-dokter baru menjadi dokter estetik yang ideal. 

Penampilan Ideal

Berbicara dengan Beyond Aesthetic, dr. Stiven mengatakan, dokter estetik harus bisa mewakili profesinya. Mereka juga harus terlihat pleasing, alias enak dipandang. Inilah mengapa, dr. Stiven mewajibkan staf-nya di Derma Express untuk secara ketat menjaga penampilan mereka. 

“Dokter estetik harus mewakili estetiknya, harus jadi pleasing,” ujar dr. Stiven. Inilah mengapa dokter-dokter yang dipimpinnya dituntut untuk melakukan grooming keseluruhan. Tak hanya cara berpakaian, tapi juga rambut, dan tubuh. Dokter-dokter di bawahnya juga dituntut untuk rutin berolahraga.  “Semua yang bisa kita ubah jadi baik, pasti kita lakukan,” tambahnya.

Menurutnya, penampilan dokter estetik bisa menentukan kepercayaan pasien. 

Mental Ideal

Dokter estetik ideal versi dr. Stiven tidak hanya harus terlihat menarik dari luar, tapi juga dari dalam. Tidak cuma dituntut untuk melatih tubuh untuk penampilan, tapi juga mental dan mindset. 

“Kalau yang baru start, kunci pertama adalah integritas,” saran dr. Stiven ketika ditanya bagaimana cara menjadi dokter estetik yang sukses. 

“Nggak ada jalan singkat di sukses di karir apapun saya rasa. Kalau ada yang singkat dan jalan pintas pasti berlangsungnya tidak lama,” lanjut dr. Stiven. Ia menegaskan, agar dokter estetik mengutamakan kebutuhan pasien di atas segala sesuatu. 

Dokter Stiven juga mengakui kalau hal ini tidak mudah. “Namanya estetik, mencari profit,” ucap dr. Stiven. Ia memberi contoh, jika seorang dokter tahu pasiennya memiliki budget 50 juta, tapi kebutuhannya ternyata hanya dua juta, susah untuk menahan diri tidak menawarkan penawaran dan tindakan lain ketika melihat masih ada sisa 48 juta. Padahal, pasien belum tentu membutuhkan pelayanan tambahan ini.

Azaz inilah yang dibawanya dan menjadi salah satu motto Derma Express. Derma Express hadir dengan filosofi bahwa penampilan dan kulit yang sehat merupakan hal yang menunjang di berbagai aspek kehidupan, dan ini tak terbatas pada kalangan tertentu saja.

Dengan melatih dokter-dokternya memiliki integritas dan tak fokus pada profit, dr. Stiven dan Derma Express bisa memberikan layanan yang memuaskan dan tepat sasaran dengan harga yang lebih terjangkau oleh berbagai kalangan. 

Kemampuan Ideal

Selain memiliki penampilan yang menarik dan integritas tinggi, cara untuk menjadi dokter estetik yang ideal lainnya menurut dr. Stiven adalah agar berani keras pada diri sendiri. 

“Setiap kali kita melakukan treatment bareng pasien, kita harus berani melakukan evaluasi objektif,” jelasnya. Dokter Stiven mengatakan, setiap kali ia melakukan tindakan apapun pada pasiennya, ia selalu membuat foto before dan after. Sayangnya, dr. Stiven menemukan, tidak banyak yang melakukan hal ini. 

“Kadang, apa yang kita lihat bagus di depan mata, waktu dibuat foto, bisa jadi tidak ada perubahan sama sekali,” lanjutnya. “Makanya saya mendorong semua dokter saya, wajib bikin before after. Bahkan itu menjadi syarat untuk naik gaji,” tambahnya. Hal ini bertujuan untuk memaksa mereka untuk bisa melihat dengan mata kepala sendiri, hasil treatment mereka itu apa.

Dokter Stiven mengatakan, saat ini melihat hasil treatment dokter itu by photo. Jadi bukan lagi melihat cermin atau minta komentar orang terdekat, tapi lebih ke media sosial. “Jadi penting sekali melihat before after itu dari sudut pandang kamera,” tutupnya.

Share this to: