Berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Beauty Clinic by Asean Star Award Winner 2021 dan The Fastest Growing Aesthetic Clinic In Indonesia 2020, kesuksesan dr. Eklendro Senduk, D.AAAM, M.Kes patut mendapat perhatian. Pria kelahiran Manado, 27 Juni 1986 ini membangun “kerajaan” bisnisnya hanya dalam waktu 6 tahun sejak tahun 2016 dan kini Ekle’s Clinic telah memiliki 32 cabang yang tersebar di Indonesia, terutama Indonesia Timur.
“Awalnya saya ingin jadi dokter anak,” ujarnya pada Beyond Aesthetic. “Karena waktu itu rumah saya di kampung halaman, Tomohon, jadi tempat berkumpulnya keponakan-keponakan. Tapi, karena saya punya masalah jerawat, akhirnya saya pikir, kenapa nggak jadi dokter estetik saja.”
Dokter Ekles membeberkan, masalah jerawatnya saat masih remaja cukup serius, yang membuatnya insecure sampai sungkan keluar rumah. Hal itu berlanjut dan bahkan menjadi lebih parah ketika ia melakukan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. “Karena kan sering begadang, tuh, jadi jerawat saya makin parah,” kenangnya.
Masalahnya itu mendorongnya untuk fokus ke kulit, dan mulai coba-coba mengobati kulitnya sendiri. Karena Indonesia masih belum memiliki cabang spesialis untuk estetik medis, dr. Ekles mau tak mau harus melanglang ke luar negeri untuk menimba ilmu, mulai dari American Academy of Aesthetic Medicine sampai ke Master-Class Allergan Medical Institute di Singapura dilakoni nya.
Modal Pertama Hanya Lima Juta Rupiah
“Tahu nggak modal pertama saya berapa? Cuma lima juta,” ceritanya. Waktu itu dr. Ekles menyewa satu ruko kecil di Tomohon, bekerja hanya ditemani satu orang perawat. Ia membuka pelayanan kecantikan seperti facial, yang hanya mengandalkan keseriusan dan ilmu yang dimilikinya, tanpa alat-alat canggih karena “belum punya modal”.
Keseriusannya ini berbuah hasil. Hanya dalam waktu tiga bulan, cabang kedua klinik dr. Ekles dibuka di Gorontalo. Saat itu modalnya baru terkumpul 22 juta rupiah, dan masih belum ditemani alat-alat canggih apapun.
“Kita cuma modal mouth-to-mouth saja, tapi untungnya yang datang ramai,” lanjutnya. Usahanya terus berkembang dan dalam tempo satu tahun, cabang ketiga klinik dr. Ekles dibuka di Manado.
Selalu Menetapkan Goal, Jangka Pendek dan Panjang
Dokter Ekle’s mengaku, salah satu kelebihannya adalah ia selalu punya motivasi yang membara. Usahanya dilakukan dengan penuh semangat dan dibantu dengan goal alias target yang selalu ditetapkannya setinggi mungkin.
Ketika awal bisnisnya berkembang, dr. Ekles memutuskan ingin menguasai pasar klinik estetik di Indonesia Timur. Ia mulai menetapkan langkahnya, dan hanya dalam waktu satu tahun, banyak cabangnya mulai dibuka di berbagai penjuru Indonesia Timur.
Ketiga targetnya tercapai, dr. Ekles mulai menetapkan target baru, seluruh Indonesia.
“Goal juga harus fleksibel, mumpung kan tidak ada yang melarang, jadi ya tetapkan saja setinggi-tingginya,” tukasnya. Ia menyarankan agar selalu menetapkan goal secara jangka panjang dan setinggi mungkin.
“Contohnya nih kalau kita di treadmill. Kalau kita set goal 10 menit, di menit ke-11 kita sudah capek dong, dan berhenti. Tapi kalau kita tetapkan 30 menit, walau di menit ke-11 kita sudah capek, kita akan lanjut terus, karena targetnya kan 30 menit,” paparnya pada Beyond Aesthetic. Semangat inilah yang mendorongnya untuk datang ke Jakarta, dan membuka cabangnya di salah satu gedung ternama di area Mega Kuningan.
Pandemi Justru Jadi Kesempatan
Ketika pandemi Covid-19 melanda, dr. Ekles mengakui itu adalah cobaan terbesar untuk bisnisnya saat itu.
“Saya sedang bangun beberapa klinik saat itu, dan tabungan saya sisanya hanya untuk satu bulan gaji karyawan, yang saat itu kira-kira ada 100-200-an,” tuturnya. Masalah yang ditemuinya itu tidak membuat peraih penghargaan Indonesia Best Product Skincare dan Indonesia Best Beauty Clinic Awards by World Achievement Association 2022 itu patah arang. Ia mencari cara lain untuk memastikan bisnisnya tetap berjalan.
“Kami memindahkan apa yang biasanya offline jadi online, mulai dari konsultasi online, sampai fokus pada penjualan produk skincare,” jelasnya. Dokter Ekles juga kemudian fokus untuk menyediakan layanan home treatment bagi pelanggannya, memungkinkan mereka untuk terus menjaga estetik dan kecantikan di tengah maraknya pandemi.
Namun ia mengakui, pandemi itu memiliki berkahnya tersendiri. “Kalau nggak ada pandemi, mungkin apa yang kami capai sekarang belum tentu ada,” pungkasnya.