Lagi ramai nih membicarakan kandungan dalam produk perawatan yang bernama SLS alias sodium lauryn sulfate. Katanya nih, kandungan satu ini alih-alih merawat rambut, shampo dengan SLS malah bikin rambut rontok dan merusak kulit kepala. Waduh, beneran nggak sih?
Apa Sih SLS Itu?
Pada dasarnya, sulfat adalah zat pembersih kimia yang ditambahkan ke dalam shampo, sabun, dan pembersih wajah. Untuk shampo, penambahan sulfat bertujuan untuk mengurangi tekanan pada permukaan antara kulit kepala dan shampo, agar bisa mengangkat minyak, kotoran, dan sel kulit mati.
Sodium lauryl sulfate alias SLS adalah deterjen sulfat yang banyak digunakan dalam produk perawatan tubuh tadi, termasuk sabun pencuci tangan, shampo, sabun, dan pasta gigi. Penambahan sulfat juga bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak busa pada cairan pembersih.
SLS sendiri sudah dicap aman oleh para pakar dari The Cosmetic Ingredient Review, dan badan uji lainnya, termasuk BPOM di Indonesia. Namun, banyak juga yang mengidentifikasi SLS sebagai penyebab iritasi kulit jika digunakan dalam waktu lama. Ini khususnya bagi mereka yang memiliki kulit kepala sensitif dan alergi.
Mengapa ini bisa terjadi? Menurut Gretchen Friese, trichologist (spesialis yang khusus mempelajari penyakit atau masalah yang berhubungan dengan rambut dan kulit kepala) di Bosley, MD, Amerika Serikat, mengutip Realsimple.com, ini karena sulfat mengangkat cairan atau kelembaban alami rambut. “Sulfat bisa mengangkat terlalu banyak cairan dan membuat rambut jadi kering dan bisa merusaknya,” ujar Friese. “Zat ini juga bisa membuat kulit kepala jadi gatal dan iritasi.”
Sulfat khususnya bisa membuat rambut yang diwarnai jadi kusam dan pudar. Belum lagi, setelah kamu melakukan perawatan menggunakan keratin, shampo dengan SLS malah bisa mengangkat manfaatnya.
Apa Benar Menggunakan Shampo dengan SLS Bikin Rambut Rontok?
Seperti yang Beyond Aesthetic tulis di atas, sulfat atau SLS dalam shampo bisa mengangkat cairan atau kelembaban alami rambut dalam proses pembersihannya. Formula ini bisa jadi terlalu keras untuk beberapa orang. Jika kamu memiliki kulit atau rambut yang sensitif atau rentan mengalami alergi, sebaiknya hindari shampo dengan kandungan ini.
Hal ini juga berlaku bagi kamu yang memiliki rambut kering atau halus dan tipis seperti rambut bayi. Rambut dengan tipe ini umumnya lebih rentan dan rapuh, dan efek busa dari SLS dalam shampo bisa mengangkat terlalu banyak minyak alami yang dibutuhkan rambut untuk memastikannya tetap sehat dan kuat.
Belum lagi, sulfat diketahui juga bisa menyebabkan rambut lebih kusut, lho. Ketika sulfat berkontak dengan rambut mereka menciptakan muatan listrik negatif, yang bisa membuat rambut kusut setelah dikeramas. Mengatasi atau menyisir rambut yang kusut tentu berisiko lebih besar membuatnya rontok.
Belum lagi, jika kamu menggunakan shampo dengan SLS dalam waktu lama, akan tercipta timbunan zat ini di kulit kepala. Efeknya, selain mengangkat minyak alami rambut, tapi juga proteinnya. Bikin rambut jadi semakin rapuh, mudah patah dan rontok.
Tapi tentu saja nggak semua efek SLS ini negatif, ya. Buat kamu yang sering beraktivitas di luar ruangan dan ada kemungkinan besar rambut jadi kotor, shampo dengan SLS cukup efektif untuk membersihkannya. Dan, untuk pemilik kulit kepala normal dan rambut lebat, shampo dengan SLS bisa memberikan efek rasa ringan dan bersih setelah keramas.
Satu hal lagi nih yang perlu kamu ingat, shampo yang bebas sulfat bekerja dengan cara berbeda dengan shampo dengan SLS yang banyak dijual di pasaran. shampo bebas SLS tentu saja masih tetap membersihkan rambut dan kulit kepala, tapi kamu nggak akan merasakan efek berbusa yang biasa kita temukan saat menggunakan shampo biasa. Fenomena ini bisa membuat orang yang baru menggunakan shampo tanpa SLS jadi overused, alias memakainya secara berlebihan dengan tujuan bisa menghasilkan lebih banyak busa.
Jadi, untuk kamu yang baru menggunakan shampo tanpa SLS, pakai shampo secukupnya, nggak perlu terlalu berlebihan, karena memang cara kerjanya nggak sama dengan shampo dengan SLS.
Mau tau shampo tanpa SLS apa yang bagus? Cek di Instagram Beyond Aesthetic ini, ya!