fbpx

7 Bukti Industri Estetika Medis Tahan Resesi dan Inflasi

industri estetika medis

Ketika pandemi Covid-19 menghantam dunia, beberapa industri mengalami penurunan besar-besaran. Namun, hal sebaliknya bisa dibilang terjadi di beberapa sektor kecantikan, seperti skincare dan industri estetika medis. 

Beyond Aesthetic menyadur MedEsthetics, pendiri BWL Investment Ltd, Braeden Lichti menulis, industri estetika medis adalah industri yang tahan banting–tak hanya melawan pandemi, tapi juga resesi dan inflasi. BWL Investment Ltd. berfokus untuk mengidentifikasi peluang investasi modal pasar publik pada perusahaan dengan pertumbuhan awal yang tinggi. 

Lichti mengatakan, walau memang tidak ada asuransi resesi, tapi hasil kajian terhadap industri estetika medis menunjukkan performanya yang tahan uji dan layak investasi. 

1. The Lipstick Effect

Saat masa perang dan ketidakstabilan ekonomi, orang-orang justru akan memanjakan diri mereka dengan melakukan pengeluaran yang bisa mengatasi stres dan memenuhi kebutuhan emosional, menurut pakar sosiologi Juliet Schor. Tak heran ada pepatah yang mengatakan, beri perempuan lipstik yang tepat dan ia akan bisa menaklukkan dunia.

Menurut NPD Group, penjualan lipstik berlipat ganda sampai 48% di kuarter pertama 2022, dibanding tahun sebelumnya. Pada masa resesi di tahun 2001 dan 2008, rumah mode Chanel dan Estée Lauder merayakan peningkatan penjualan lipstick sampai 11%, menurut satu studi yang diterbitkan di The Economist. Bahkan spa medis tumbuh secara konsisten mencapai 15% sejak dimulainya pandemi Covid-19.

2. Kompetisi di Bursa Kerja

Sebagai akibat dari pandemi, ada jutaan orang yang terpaksa kehilangan pekerjaan, pindah kerja, atau bahkan berganti karir. Orang-orang akan berusaha untuk memperbaiki penampilan mereka ketika berusaha untuk mencari atau mempertahankan pekerjaan mereka di masa resesi ekonomi. Hal ini terutama bagi mereka yang berusia 40 dan 50an, dengan tujuan memperbesar peluang mereka sebagai kandidat, menurut Cindy Graff Consulting LLC.

Pandemi memaksa dunia untuk fokus ke media sosial, dan memungkinkan banyak konsumen untuk menghemat uang yang biasanya mereka keluarkan untuk membeli kosmetik atau perawatan. Menurut riset pasar yang dilaporkan oleh firma ReportLinker, pasar spa medis global diestimasikan bernilai $12,2 miliar di tahun 2020, dan diproyeksikan akan mencapai $25,9 miliar di 2026. 

Satu survei yang dikumpulkan dari data 2.000 orang Amerika menemukan, sambungan Zoom sangat mempengaruhi bagaimana konsumen memandang kecantikan dan perawatan kulit, dengan 90% dari mereka berharap agar sambungan via video ini bisa terus dilakukan bahkan setelah pandemi. Hal ini kemudian mencetuskan dorongan untuk perawatan yang lebih canggih, termasuk terapi gen dan operasi kosmetik.

3. Semakin Banyak Dokter Beralih ke Estetika Medis

semakin banyak dokter beralih ke estetika medis

Menurut data dari tahun 2001-2007 oleh American Society for Dermatologic Surgery (ASDS), data menunjukkan bahwa di tahun 2001, dokter bedah melakukan 3,4 juta prosedur bedah kosmetik. Angka ini meloncat sampai 7,6 juta di tahun 2007, dengan angka yang terus menanjak. Sejak tahun 2000, komunitas medis mempromosikan perawatan pencegahan secara besar-besaran, yang menyorot pentingnya perawatan anti-aging.

Seiring meningkatnya biaya untuk membuka praktek medis sendiri, banyak dokter kemudian memilih untuk mendapatkan sertifikat untuk melakukan perawatan estetika. Isu anti-aging sering muncul saat konsultasi pasien, yang memungkinkan dokter untuk menjual layanan perawatan kosmetik. Dokter dilatih untuk terus mengikuti perkembangan teknologi medis, dan estetika medis sangatlah menguntungkan.

4. Meningkatnya Beauty Influencer dan Online Marketing

Menurut Google, 66% konsumen kecantikan mengatakan, Youtube sangat mempengaruhi pembelian mereka. Ini karena Youtube memungkinkan konsumen untuk melihat tampilan visual dari kosmetik yang ingin mereka beli. Selain video dari brand, tutorial YouTube dari para beauty influencer bantu menyebarkan awareness dan exposure

Brand-brand yang cerdas kemudian memanfaatkan gelombang digital ini, menerbitkan berbagai konten original, blog dan media untuk meningkatkan pesan brand dan mendorong pengoptimalan mesin pencari (SEO). 

Hal ini menciptakan komunitas yang lebih besar dan terlibat.

5. Semakin Samarnya Perbedaan antara Prestige dan Mass

Konsumen rela untuk membeli perawatan anti-aging berkualitas tinggi, seperti operasi, terapi gen, dan prosedur invasive lainnya. Di masa resesi, konsumen biasanya akan mencari pilihan atau produk yang lebih murah. Namun, saat resesi, pasar estetika medis tidak mengalami hal ini. Konsumen akan tetap mengutamakan keselamatan, kredibilitas, dan nilai dari perawatan yang akan mereka pilih. Hal ini menggeser gagasan “aku ingin” menjadi “aku butuh”. Kebanyakan layanan kecantikan juga memiliki built-in renewal, yang memungkinkan estetika medis tahan terpaan resesi. 

6. Estetika Medis Mengatasi Patologi

estetika medis mengatasi patologi

Liat contoh pendekatan baru terhadap inovasi stem cell exosome: tidak hanya teknologi ini memiliki potensi memutar balik tanda-tanda penuaan, tapi juga menunjukkan kemungkinan untuk secara drastis mengurangi inflamasi patologi, seperti kemerahan kronis dan isu hiperpigmentasi, menurut hasil validasi klinis baru-baru ini. 

Studi juga menunjukkan, teknologi baru ini juga bisa bantu atasi kaki bernanah, luka, dan atopic dermatitis akibat diabetes.

7. Industri Estetika Medis Memiliki Pertumbuhan Sekular

Pertumbuhan didorong oleh tren teknologi dan demografi yang mendasari daripada fluktuasi siklus bisnis. Industri layanan kesehatan, pada umumnya, mampu bertahan dengan baik saat resesi, seiring permintaan untuk layanan medis akan terus meningkat seiring populasi bertambah tua.

Hasil evaluasi investor menunjukkan, pertumbuhan pasar estetika medis selalu konsisten, dan terus bertahan seiring ujian waktu dan data yang ditemukan mampu membuktikan hal ini. Pasar estetika medis diharapkan akan mencapai $29,4 miliar di tahun 2029. Menurut laporan industri negara bagian AS (Juli 2019), produk skin care Rare Beauty memiliki rata-rata pendapatan berlipat ganda sampai 3,6x, dan rata-rata EBITDA berlipat ganda sampai 15,3x. Baru-baru ini, semakin banyak perusahaan yang bergabung untuk mempercepat penskalaan generasi berikutnya dari para brand yang memiliki kesadaran tinggi, tujuan jelas, dan didukung oleh riset.

Perawatan estetika medis yang didorong oleh nilai-nilai akan menghadirkan pilihan yang lebih dari sekedar menyamarkan garis halus dan kerut, mereka memiliki potensi untuk menawarkan pilihan pemulihan jangka panjang dibanding teknologi yang ada saat ini. Penyedia jasa layanan kesehatan melihat keuntungan dan potensial yang sangat besar di industri estetika medis, yang memicu mereka untuk segera melakukan investasi secara berbondong-bondong, mendapatkan sertifikasi, dan menawarkan perawatan estetika di klinik mereka. 

Walaupun saat ini terjadi inflasi, industri estetika medis telah, dan akan terus menjadi investasi yang tahan banting dan bisa diandalkan.

Ingin tahu lebih banyak berita dan informasi seputar kecantikan, kesehatan, dan industri estetika medis? Selalu ikuti Beyond Aesthetic.

Share this to: