Hidup berubah setelah kamu memiliki bayi. Wajar aja sih, mengingat kamu dan pasangan membawa hidup baru nih ke dalam keluargamu. Biasanya, ibu baru selalu diingatkan, agar siap-siap kurang tidur, karena harus mengurus bayinya. Namun, sedikit yang membahas, perubahan Miss V yang terjadi pasca melahirkan.
“Semua perempuan akan mengalami beberapa perubahan di area kewanitaannya setelah melahirkan, dan perubahan ini pasti terjadi, tidak ada orang yang kondisi Miss V-nya sama persis seperti sebelum melahirkan,” ujar Alyssa Dweck, MD, dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn) dan penulis buku The Complete A to Z for Your V, dikutip dari Health.com.
Namun kamu nggak perlu terlalu khawatir, karena perubahan ini semuanya normal. Dan, beberapa perubahan ini akan memudar seiring produksi hormon dan fungsi tubuh lainnya kembali ke kondisi pra-kehamilan, jelas dr. Dweck. Belum lagi, ternyata ada lho, beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar perubahan Miss V ini berlangsung lebih singkat dan tidak terlalu intens.
Berikut lima perubahan Miss V yang terjadi pasca melahirkan.
Miss V Terasa Lebih Longgar
Setelah memiliki bayi, normal jika otot dasar panggul jadi mengendur. Hal ini bisa bikin Miss V terasa lebih longgar, terutama di tahun pertama pasca persalinan. “Area intim juga bisa terasa lebih berangin saat berjalan,” ujar dr. Dweck.
Seberapa melonggar Miss V juga akan bergantung pada berbagai faktor, tergantung seberapa lama waktu persalinan dan seberapa besar ukuran bayi. Perubahan ini tentunya hanya dialami oleh para ibu yang melahirkan secara normal, ya. Karena persalinan cesar tidak mengeluarkan bayi melalui jalur Miss V.
Jika kondisi Miss V ini mengganggu, ada langkah perbaikan yang bisa kamu lakukan, nih. Melakukan senam kegel (latihan dimana kamu mengencangkan dan melemaskan otot pelvis) secara teratur bisa membantu Miss V kembali normal seiring waktu. Mempertahankan berat badan yang sehat dan kesehatan tubuh secara keseluruhan juga bisa membantu Miss V kembali ke ukuran dan kondisi normalnya.
Perubahan Miss V Jadi Kering
Kekeringan vaginal adalah salah satu keluhan yang paling umum diutarakan oleh para ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Menyusui menyebabkan kadar estrogen menurun drastis, menurut studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition Research. Dan, kekurangan estrogen bisa menyebabkan perubahan Miss V yang mendadak jadi sekering gurun pasir.
Terkait hal ini, American College of Obstetricians and Gynecologists menjelaskan, kondisi ini terjadi karena estrogen biasanya berfungsi mempertahankan kekentalan cairan pelumas dan elastisitas Miss V. Jadi, kadar estrogen yang rendah bisa menyebabkan kekeringan, penipisan, dan inflamasi pada dinding vagina.
Mengingat situasi ini berhubungan dengan menyusui, kekeringan Miss V biasanya sementara. “Biasanya, begitu kamu berhenti menyusui dan menstruasi dimulai kembali, kadar estrogen akan melonjak, kamu akan berovulasi lagi, dan situasinya cenderung kembali normal,” jelas dr. Dweck.
Jadi, jika kamu dan pasangan sudah siap untuk kembali berhubungan seks, tapi kondisi Miss V yang kering membuat hal ini menjadi sulit, cobalah gunakan cairan pelumas. Jika lubricant atau pelumas buatan masih belum bisa menyelesaikan kondisi ini, Mary Jane Minkin, MD, profesor ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi dari Yale School of Medicine, menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan meminta resep krim estrogen vaginal.
Miss V Terasa Nyeri dan Perih
Melahirkan bisa sangat melukai Miss V dan merobek jaringan atau lapisan sekitarnya, jelas dr. Minkin. Robekan yang terjadi biasanya dijahit kembali langsung setelah persalinan. Tapi, masa pemulihan dari rasa sakit dan trauma membutuhkan waktu lebih lama. Terutama jika robekan yang terjadi tidak hanya pada kulit, tapi juga otot.
“Area ini bisa terasa tidak nyaman untuk beberapa waktu, walaupun situasinya akan membaik dalam waktu beberapa minggu,” jelas dr. Minkin. “Kami selalu menyarankan para ibu baru untuk berendam dalam air hangat untuk mengurangi rasa sakit dan lebam.”
Perubahan Warna Miss V
Jangan kaget jika vulva–area diluar jalur vaginal yang termasuk labia, klitoris, dan perineum (kulit di antara Miss V dan rektum)–warnanya berubah pasca melahirkan.
“Area ini mengalami perubahan pigmen yang terjadi tidak hanya karena perubahan hormon selama kehamilan, tapi juga karena pemulihan bekas luka dan robekan setelah persalinan,” jelas dr. Dweck. Umumnya, warna Miss V akan menggelap. “Kecuali warnanya berubah mengerikan seperti hitam, kamu tidak perlu khawatir.”
Perubahan warna akibat hormon ini juga dialami oleh para ibu yang melahirkan secara cesar. Baik persalinan normal maupun cesar, perubahan warna ini akan memudar seiring waktu, tapi biasanya tidak akan bisa kembali seperti semula.
Pendarahan
Perubahan Miss V nggak akan lengkap tanpa pembahasan pendarahan alias darah nifas. Baik kamu melahirkan secara normal maupun cesar, ibu baru pasti akan mengalami pendarahan yang berlangsung sekitar 4-6 minggu, atau 40 hari.
Secara medis, darah nifas ini disebut lochia, dan merupakan kombinasi dari darah, lendir, dan cairan. “Warna dan konsistensi lochia akan berubah seiring minggu,” ujar dr. Dweck. “Biasanya, enam minggu pasca melahirkan, fase ini berakhir.”
Keluarnya lochia ini adalah sesuatu yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Kecuali, kalau darah nifasmu disertai dengan bau tengik, rasa nyeri, dan gatal. Menurut dr. Dweck, begitu kamu mulai berovulasi dan menstruasi datang lagi, situasi akan kembali seperti darah haid biasa.
Jadi sudah taukan, perubahan miss V apa saja yang bisa terjadi setelah ibu melahirkan? Dapatkan juga info penting dan menarik lainnya seputar beauty and wellness hanya di Beyond Aesthetic. Ikuti berbagai trend dan kabar terbaru di Instagram Beyond Aesthetic.