Kehamilan biasanya adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu dan diharapkan. Namun terkadang, hal ini bisa datang sebagai kejutan, atau bahkan saat kamu sama sekali nggak siap. Untungnya, tanda-tanda kehamilan sebenarnya cukup jelas dan bisa disadari selama kamu cukup perhatian pada perubahan tubuh.
Untuk kamu yang sedang mempersiapkan kehamilan, ketika beberapa tanda muncul, mungkin kamu akan sedikit rancu, “Ini gejala PMS atau hamil, ya?” Karena memang beberapa tanda kehamilan sedikit banyak mirip dengan gejala jelang menstruasi.
Walaupun satu-satunya cara untuk memastikan apakah kamu hamil atau tidak hanya dengan testpack atau periksa kandungan ke dokter, beberapa tanda kehamilan bisa muncul sebelum kamu sadar bahwa menstruasimu tidak datang.
Kapan Tanda Kehamilan Dimulai?
Tanda kehamilan dimulai berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa perempuan mengalami gejala kehamilan sangat awal, sedangkan yang lainnya baru mengalami simtom ini setelah beberapa minggu–atau bahkan tidak sama sekali.
Mengingat fakta ini, berikut timeline gejala kehamilan berdasarkan siklus menstruasi 28 hari:
- Sekitar 14 hari setelah menstruasi terakhir: pembuahan
- 17 hari atau lebih setelah menstruasi terakhir: lebih sensitif terhadap bau, perubahan pada payudara, kelelahan, meningkatnya suhu tubuh basa
- 20-26 hari setelah menstruasi terakhir: pendarahan akibat implantasi, munculnya cairan serviks yang lebih kental
- 28-35 hari setelah menstruasi: lebih sering buang air kecil, mood swing, telat menstruasi
- Di atas 35 hari setelah menstruasi terakhir: gejala kehamilan lain bisa mulai kapan saja di trimester pertama ini.
Tanda-Tanda Awal Kehamilan Sebelum Telat Menstruasi
Tanda-tanda ini muncul ketika usia kehamilan memasuki 2-4 minggu. Di fase ini, biasanya kamu belum memikirkan tentang menstruasi yang terlambat.
1. Meningkatnya suhu tubuh basal
Jika kamu menggunakan termometer suhu tubuh basal untuk mengecek suhu tubuh pertama di pagi hari, kamu mungkin akan menyadari terjadinya peningkatan sekitar 1 derajat ketika kamu mulai mengandung. Suhu ini akan terus naik sepanjang masa kehamilan.
Walaupun mungkin saja ini bukan gejala awal kehamilan (ada penyebab lain terkait meningkatnya suhu tubuh), hal ini juga memberimu tanda lebih awal terkait hal ini.
2. Sensitif terhadap bau
Meningkatnya ketajaman indra penciuman bisa jadi gejala awal kehamilan, yang bikin kamu jadi nggak tahan ketika mencium bau yang biasanya baik-baik saja ketika tercium. Ini merupakan salah satu tanda kehamilan yang banyak dilaporkan oleh para wanita hamil.
3. Perubahan pada payudara
Payudara terasa lebih sensitif, bengkak, dan area areola tampak menggelap dan bergerindil. Gejala kehamilan ini disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Meningkatnya kesensitifan payudara ini dikarenakan tubuh sedang mempersiapkannya untuk proses menyusui yang akan datang.
Aerolamu juga bisa jadi menggelap dan melebar. Kamu juga akan mulai menemukan benjolan-benjolan kecil di sekitar areola. Sebenarnya benjolan ini selalu ada, cuma, mereka kini sedang mempersiapkan diri untuk memproduksi lebih banyak minyak untuk lubrikasi puting untuk ketika bayi siap menyusui.
4. Lelah
Bayangkan kamu harus mendaki gunung sambil membawa ransel besar tanpa latihan setiap harinya. Bisa dibilang inilah kondisi ketika mengandung.
Dengan kata lain, kehamilan itu berat, dan kelelahan bisa jadi gejala awal yang dialami oleh semua calon ibu.
Ketika kamu hamil, sejumlah energi yang sangat besar akan ditarik untuk membentuk plasenta, sistem penopang hidup bayi. Energi harianmu akan teralihkan kesini, yang membuatmu lebih cepat lelah begitu mulai kehamilan.
5. Pendarahan implantasi
Kamu mungkin akan menemukan bercak darah sebagai tanda kehamilan. Faktanya, beberapa calon ibu baru mengalami apa yang dinamakan pendarahan implantasi enam sampai 12 hari setelah pembuahan.
bercak darah yang muncul sebelum masa menstruasi ini terkadang bisa jadi penanda kehamilan, menunjukkan bahwa embrio sukses menanamkan dirinya di dinding rahim. Hal ini bisa juga disertai kram seperti saat kamu menstruasi.
6. Perubahan lendir serviks
Jika kamu cukup jeli memperhatikan lendir atau cairan yang keluar dari vagina, ketika kamu menemukannya berubah menjadi lebih creamy, terutama setelah ovulasi, ini bisa jadi penanda kehamilan.
Seiring berjalannya kehamilan, kamu juga akan menemukan terjadinya peningkatan cairan vagina, yang dinamakan leukorrhea. Jika cairan ini cukup encer dan berwarna putih susu, kondisinya masih aman. Konsultasikan ke dokter jika cairan ini mengental atau menggumpal.
7. Sering buang air kecil
Dua atau tiga minggu setelah pembuahan, kamu bisa jadi merasa lebih sering buang air. Kondisi ini disebabkan oleh hormon kehamilan hCG, yang meningkatkan peredaran darah ke ginjal, membantunya mengeluarkan zat-zat tak berguna atau berbahaya dari tubuh.
Rahimmu juga akan mulai menekan kandung kemih, memberikan ruang yang lebih sedikit untuk urin, yang bikin ibu hamil ke kamar mandi lebih sering.
9. Mood swing
Empat minggu memasuki periode kehamilan, suasana hatimu bisa jadi lebih ekstrem. Kondisi ini sedikit banyak mirip dengan simtom menstruasi. Situasi ini bisa jadi akan terus berlangsung sepanjang masa kehamilan.
Selain efek hormon, hidupmu akan mengalami perubahan drastis, jadi wajar jika mood-mu jadi tidak terkontrol. Jangan terlalu ambil pusing, pastikan kamu tetap makan sehat dan enak, tidur cukup, dan manjakan diri sendiri.
10. Morning sickness atau mual
Gejala ini merupakan tanda kehamilan yang paling populer. Ketika kamu mual atau muntah tanpa sebab yang jelas atau justru akibat makanan yang biasanya kamu sukai, gejala ini sering diidentikkan dengan kehamilan.
Seringnya, gejala kehamilan ini muncul di minggu ke-6 kehamilan, walau bisa saja muncul lebih dini. Hal ini utamanya disebabkan oleh meningkatnya kadar progesteron, yang membuat perut mengosong lebih lambat, memberikan sensasi seolah kamu sedang naik kapal laut.
Kapan Harus Membeli Testpack?
Walaupun tanda-tanda kehamilan bisa muncul sebelum menstruasi, kebanyakan wanita biasanya menunggu sampai dua minggu sejak waktu ovulasi sebelum melakukan tes kehamilan. Test pack, atau tes kehamilan rumahan bisa mengukur kadar human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin.
Namun, kamu perlu tahu bahwa hasil negatif yang salah lebih umum terjadi dibanding hasil positif yang salah. Jadi, ketika menstruasi tidak datang pada waktunya, tetap lakukan pengecekan ke dokter kandungan atau bidan.
Pastikan kamu menjadwalkan konsultasi ke dokter kandungan ini sedini mungkin, agar kamu bisa punya lebih banyak waktu untuk persiapan dan menjaga tubuh lebih baik selama kehamilan.
Sudah ingat belum berbagai tanda kehamilan di atas? Untuk tahu berbagai informasi dan artikel menarik lainnya terkait kesehatan, diet, kecantikan, makeup dan estetika medis, selalu ikuti dan baca Beyond Aesthetic.